Kita
hidup di dunia fana,
Dimana
keinginan selalu menarik,
Dipandang
telanjang mata,
Yang
mampu membutakan jiwa,
Keinginan
keinginan
Yang
haus akan dikabulkan
Telah
diselimuti oleh kegelapan
Yang
membuat diri menjadi tidak sadar
Ku berjalan dengan penuh harapan
Yang
ditemani dengan ketidakpastian
Tuhan
memiliki skenario terbaik.
Namun, akankah aku keluar dari kegelapan?
Tuhan
selalu menerima
Tuhan
selalu menolong
Mengeluarkan
dari kegelapan belaka
Menuju
terang ilahinya
Terang
dan gelap
Bagaikan
kereta yang berjalan bersama
Takkan
pernah bertemu
Meskipun
telah beriringan
"Puisi
negeri sejuta mimpi"
Sudah
terlalu lama bangsa ini tertidur.....
Tidur
pulas diatas kasur janji janji..........
Berbuai
alasan demokrasi...
Bereput
opini demi duduk diatas kursi.
Bak
ilusi, menciptakan sejuta mimpi.......
Bagai
laut yang tak bertepi.....
Mimpi
itu mati....
Mati
tertusuk janjinya sendiri.......
Kini
dibalik kursi....
Duduk
santai mengayunkan kaki...
Terbuai
tahta, mengacuhkan ironi....
Mengubur
dalam semua orasi...........
Air
mata mengalir di pipi.....
Merunduk,
haru meratapi...
Teraut
dalam wajah ibu Pertiwi......
Dalam
doa yang tersirat untuk negeri.......
(12/25/2022)
Nailussururi
tang-batang laok desa koplong
Aku
selembar kertas
Yang terbakar
Tetapi
aku gegabah
Menganggap
Diriku api.
Nailussururi
tang-batang laok
(2022/12/20/)
Selasa koplong