Mahendra dengan nama yang tersohor yakni Mahendra Cipta dan nama akun facebooknya adalah Sangat Mahendra, merupakan petani, terkadang juga menanam tembakau, melakukan pertunjukan teater, dan menulis puisi. Alumni Filsafat IAIN (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta ini kelahiran Sumenep, Madura. Sebagai sutradara ia telah banyak menggarap naskah pertunjukan diantara: ‘Se-tubuh daging tumbuh”-mataram-jawa (Mimbar Teater Indonesia, 2010), Kakuping, 2012, Ritus Kola Yang Membusuk (2013), Ron-Toron (2014-2015), Sungkar (2015, Tidak dipentaskan), Tubuh Perang Ken-Dedes—No Body Want to Kill-(2015), Monolog Bhatarakala, (FSS 2013), Mat-sisiphus (2016), Kampung Terapung (Parade Teater Jawa Timur 2016), Cah Angon (2016), Amok Tanah (2017), Adam Ma’rifat (2017) Makameri (Membaca Naskah Akhudiat Re, Parade Membaca Akhudiat 2017), Tatanda (KTP 2017), In-Out Sebuah Pertunjukan Mading (in-progres-Trunojoyo Art Carnival, 2017).
Dewan Kesenian Jawa Timur ini juga penulis syair yang mana puisi telah banyak menghiasi media seperti jurnal, bulletin dan media on-line, pengisi seminar di berbagai tempat di jawa timur, Pembina teater di Sumenep. Diundang pada: Penyair Mutakhir Jatim ‘Pasar Yang Terjadi Malam Hari’ (Dewan Sastra Jawa Timur, 2009), Temu Sastrawan Indoensia (TSI 4) di Ternate, Maluku Utara, ‘Toah Tara No Ate’ (2011). Tahun 2012 juga mendapat undangan untuk hadir di Forum Penyair Indonesia Internasional (FPII) ‘What Poetry’, ‘Pasie Karam’ Temu Penyair Nusantara (TPN) Aceh, 2016. Menerbitkan antologi tunggal yaitu buku berjudul “Lonceng Kerbau” (Amper Media, 2013). Kampung terapung, selain menjadi naskah pertunjukan juga menjadi judul antologi buku keduanya yang diterbitkan Delima 2017.
Maos jugan
- Narto Lebur ka Oreng Bine'
- Carpan: Amempe
- Ngosap Dhadha, Nyangkole Kerrong
- Carpan: Edina Akabin
- cerpen: Kutukan Malam
Penyair yang suka melinting tembakau ini juga membacakan puisinya di berbagai acara seperti: Chairil Agains’t Corruption, Puisi Menolak Korupsi, Pasar Seni Lukis Indonesia, Festival Seruling Purnama Majapahit, Masyarakat Santri Pesisiran, FSS (Festival Seni Surabaya, 2013) Mimbar Teater Indonesia (2010), Parade Teater Indonesia, Parade Membaca Akhudiat (2017), Temu Teater Indonesia, 2017.
Selama kuliah di IAIN Sunan Kalijaga ia aktif di Sanggar Teater ESKA, tempat dirinya menempa menjadi sutradara bersama Zuhdi Sang, Surya Saloang, Paox Iben M. Dari Teater ESKA inilah banyak belajar tentang pertunjukan, Teater dan Sastra.
Sekarang menetap di Sumenep dan menjadi Dewan Kesenian Sumenep. Pegiat sastra dan lingkungan ini menghidupkan Masyarakat Santri Pesisiran (MSP), Lembaga Kajian Pangestoh, Net-Think Community Sumenep, Pengarah-Pembina di Ponminimalis Journal, dan juga Lembaga Language Theatre Indonesia dan selalu istiqomah dalam kajian “Ngaji Teater” yang bertempat di Langgar Bana Keron, Gedungan Batoan. Sumenep.
Bisa
berteman dengan Sangat Mahendra melalui FBnya: Sangat Mahendra.
Ini
merupakan salah satu puisi Sangat Mahendra
TUBUHKU
aku,
mungkin hanya aku yang menulis tubuhku sendiri.
mendiaminya
dengan kebencian tak terperi.
dalam
tubuh yang terus bergerak (memamah biak) itu aku
diam.
menunggu__menyergap semua yang least.
gumpalan
jantung berdenyut ditusuk marah dan laknat,
dalam
kelebat angin, tubuhku rimbun perdu berkesiur. yang
dinamis
aku berayunayun antara gedung dan gedung.
seperti
jalan laying yang menghubungkan setiap kota.
dan
masyarakat menggantungkan nasibnya. tubuhku
memerah
dipanggang matahari dan aspal laknat.
tidak
sebagai masyarakat tapi tubuhtubuh yang berbicara.
tubuhku
atau aku yang hadir tak ada bedanya. kami juru
bicara
sekaligus. : katakata bagi kadang gaung kosong!
namun
tubuh kami berbicara dengan bahasa kami sendiri.
bahasa
dindingdinding, suara angin, gemeretak ban mobil,
jejak
kaki, pelastik jatuh, gerobak roboh.
semua
memantulmantulkan kenangan.
seperti
membangun sebuah tubuh kokoh.
dan
tentunya menyuarakan keinginan kami sendiri.
sebagai
tubuh. tubuh yang juga ingin diajak bicara. sanya
sebagai
tubuh
Maos jugan
- BAHASA BAWEAN
- Bangsa Yang Tak Kekurangan Generasi
- Betapa Tragisnya Keluargaku
- Coma Pangarep se Raja
- Dinamika Keribetan Berjomblo
Izinkan saya berjumpa dengan beliau
BalasHapus