Lalampan.com.
1444. Yap! Skripsi adalah karya tulis ilmiah (KTI) yang paling ganas dan paling
mematikan dalam sejarah penulisannya (hahaha). Anda harus meluangkan
waktu khusus agar bisa mengerjakannya. Anda harus berjibaku seorang diri agar
bisa lolos zona kemalasan dan titik nadir kecapekan dalam menuangkan ide-ide
sentral dalam penulisan skripsi. Belum lagi anda akan berjumpa dengan
dosen-dosen ganas dan killer, yang siap menghunjamkan kata-kata yang penuh
dramatis dan menyakitkan. Lalu tidak adakah cara agar kita, mahasiswa yang
sedang skripsian terbebas dari malapetaka yang sangat mengerikan itu. anda
harus mengatur waktu dan memiliki manajemen penulisan skrispi agar terhindar
dari hal-hal yang tidak mengenakkan di belakang hari. Eh belakang hari itu
dimana ya?
Pertama
anda harus mengetahui tentang berapa skripsi yang sama dengan tema skripsi yang
sedang anda garap, seperti tema Bakso. Dalam khazanah perbaksoan, sudah banyak
yang meneliti Bakto, bakso dalam perspektif hukum islam, perbandingan Bakso Urat,
Bakso Telor, dan beragam Bakso lainnya, serta sejarah Bakso dunia, dan bagaimana
masuknya Bakso hingga Indonesa, siapa yang membawa Bakso ke Madura. Serta
sederet khazanah perbaksoan lain yang berkaitan dengan dinamika Bakso.
Maos jugan
- Konsonan Alos & Dhammang
- Parebasan Madura ban Contona
- Eja'an Dhalem Basa Madura
- Ojan Tek-karettek
- Ajam Guring Pongkasan
Dalam
perspektif konsumen, anda juga bisa menelitinya, seperti respon Pecinta Bakso
Kikil, pola makan Bakso yang berpengaruh terhadap keimanan, misalnya. Serta isu-isu
mutakhir yang erat kaitannya dengan tema yang anda garap. Bagaiamana caranya
anda mendapatkan titik fokus yang menarik dan tidak membosankan. Yap! Benar sekali.
Anda harus banyak baca! Tanpa membaca beragam judul skripsi terbaru, anda akan
tergelincir pada judul-judul yang nyaris sama dan anda tak mau keluar dari zona
itu.
Kita
manusia dan akan meneliti manusia, sepertinya ini berlaku untuk nyaris semua
program studi, kecuali mungkin untuk program studi mesin, mungkin tugas
akhirnya berbeda. namun sepanjang meneliti manusia, tidak ada hasil yang sama,
meskipun ditempat yang di lembaga yang sama, karena pasti ada perbedaan cara
pandang, cara menuliskannya pasti akan berbeda. jika sama total, itu pertanda
anda tak mau membuktikan bahwa diri anda bisa melakukannya. Kalau anda sendiri
sudah tak mau menghargai dirinya sendiri, yah apa boleh buat. Kerja Keras anda
akan dipertaruhkan, apalagi hanya nangis-nangis dalam penulisan skripsi. Yang seakan-akan
jika tak selesai berada dalam posisi keterpurukan paling dalam, belum lagi
pertanyaan dari orang-orang. Kapan lulus, kapan lulus, kapan lulus, nyanye saja
sekalian.
Ingat
anda harus mengatur waktu. Kapan anda akan menyelesaikan bab satu, proposal,
anda harus perkirakan secara matang. Bahkan dalam 24 jam anda harus mempreteli
waktu anda dihabiskan untuk apa saja. Misal
Jam
07.00-08.00: nyuci baju+Jemur
Jam
09.00-11.00: baca buku yang terkait dengan Skripsi
Jam
11.00-13.00: Ishoma
Jam
13.00-15.00: bisa nonton drakor, bisa nonton tiktok, belanja sopi dll
Jam
15.00-17.00: bisa nulis skripsi. Atau menulis yang lain. Bisa diisi belajar
yang lain
Jam
02.00-04.00: anda bisa menulis skripsi lagi.
Jam
04.00-06.00: anda bisa nelpon pacar, tunangan (bagi yang tidak jomblo), dan
aktifitas lain.
Anda
harus menghitung dan memperhitungkan bahwa ada memiliki waktu 24 jam yang harus
anda alokasikan secara maksimal. dimana setiap hari anda bisa menulis skripsi
dua kali, yang bisa ditotal empat jam. Siang dua jam. Dini hari dua jam. Mungkin
hari anda akan sanggup dua halaman. Jika skripsi hanya terdiri dari 80 halaman,
maka 80:2, hanya membutuhkan 40 hari, skripsi anda akan selesai. Dalam masa
ngerjain (dikerjain) skripsi anda masih bisa keluyuran, shopping online, pacaran
(bagi yang tidak jomblo), kulineran dan lain sebagainya. So what! Kenapa harus
susah-susah jika ada yang lebih susah lagi.
- Kerata Basa Madura
- Teks MC Bahasa Madura
- Cangka Asela
- Mengeja Mata Kekasihku
- Sobung Kritikus Sastra Madura