Sampai
hari ini kita belum benar benar merdeka
Bangsa
ini masih saja tetap tertindas
Tertindas
kebijakan global
Serta
diperparah oleh penindasan orang orang kita sendiri yang menjadi oknum anti
kemerdekaan
Kemerdekaan
ambigu
Tegak
diatas tiang penindasan bertopeng
Yang
berkibar atas nama kepentingan
Pola
relasi kepentingan
Telah
mengubah wajah kehidupan begitu berbeda
Dari
tampilan yang seharusnya
Ibarat
borok
Kebohongan
sudah terbiasa menjadi make up pemanis
Demi
menyulap wajah lugu kehidupan
Menjadi
lebih menor dan menarik
Lihat
kanan kiri
Borok
itu begitu sangat menjijikkan
Kecuali
terlihat Anggun bagi mereka yang terlilit oleh kepentingan
Gindhaga Longos Madura Rabu Kliwon Agustus 2022
Maos jugan
- Eja'an Dhalem Basa Madura
- Parebasan Madura ban Contona
- Agigi' Sangngarra Jagung
- Carpan: Edina Akabin
- Cangka Asela
Kacang Lupa Lulit
Ketika
tiba-tiba
Arus
takdir membawamu berpindah dari suatu keadaan ke dalam suana lain yang sangat
jauh dari rasa nyaman
Dengan
bekal kecerdasan berfikir dan kemampuan usaha yang selalu kau gadang-gadangkan
Mampukah
engkau menghindar untuk tidak terseret kuatnya arus yang memaksa
Atau
bisakah dirimu bertahan sepanjang engkau ingin tanpa harus ikut hanyut
berpindah
Itu
mustahil
Mengingat
sifat dasar manusia yang lemah
Serta
bekal kemampuan yang terbatas
Manusia
tak pernah bisa melawan kehendak Tuhan
Dan
apakah manusia mengira
Bahwa
karena sesuatunya berjalan sesuai keinginan
Lantas
ia sudah mampu menuliskan nasib menggunakan tangannya sendiri
Alangkah
naifnya sebuah orok
Yang
karena dianugerahi secuil pengetahuan
Kemudian
ia begitu berani menghilangkan peran Tuhan dari tata kelola kehidupan
Bukankah
tindakan ini merupakan sebuah penahbisan dirinya sebagai sosok yang telah mampu
melakukan apa yang seharusnya hanya bisa dilakukan oleh dia Yang Maha Pencipta
Sang Sutradara Kehidupan
Manusia
hanyalah sebagian aktor dari begitu banyak aktor kehidupan
Maka
tak usahlah kesana kemari berkoar-koar menjadi sutradara kehidupan
Pengakuan
itu sungguh tak bermoral
Dan
sungguh memalukan
Gindhaga,
Longos Madura, 2022
Manusia I
Hal
hal tak terduga slalu terjadi diluar batas perhitungan dan rencana manusia
Kehidupan
bukan tentang selera kita
Seperti
halnya cinta
Benci
adalah bagian dari pelengkap kehidupan
Dunia
tidak hanya menampung kerinduan dan kemesraan
Ia
juga memberi ruang perbedaan untuk menyulut perpecahan dan perkelahian
Jika
dalam hati manusia masih ada cinta
Pasti
disitu juga ia menyelipkan kebencian
Manusia
II
Untuk
menjadi manusia seutuhnya tidaklah sesulit yang kita kira
Cukup
menjadi pelayan setia penciptanya
Sangat
begitu sederhana
Suatu
saat engkau akan menyesal
Mengapa
selama didunia ini tidak menjadi orang gila saja
Selalu
ada dusta untuk mengamankan kepentingan kita
Demi
menutupi otak kita yang cabul
Gindhaga Longos Madura, Jum’at pahing Agustus 2022
Maos jugan
- The Talon as Training Camp of PERSIP
- Elangnga Pangajiyan
- Sajan Abit Oreng Atane Sajan Tadha'
- Sobung Kritikus Sastra e Madura
- carpan: Labang
Meniup Bumi, Langit Bergetar
Malulah
terhadap permintaanmu yang beragam yang sering kau panjatkan demi memohon kesejahteraan
hidup dan kenyamanan kondisi kehidupan
Sedangkan
dilain sisi dirimu melupakan doa yang seharusnya kau dahulukan
Karena
dapat menghambat keterkabulan bahkan bisa menempatkan seseorang keatas puncak
penderitaan
Utamakan
beristighfar dari dosa dan kesalahan
Bukankah
pengampunan adalah hal yang utama dan terutama yang harus kau panjatkan
melebihi permintaan apapun
Sedangkan
setiap saat dari hari hari kehidupanmu seringkali hanya dipergunakan untuk
menambah dan menumpuk numpuk kesalahan
Pelabuhan
Bintaro, Madura
24
Agustus 2022
Rowi
El-Hamzi merupakan warga Gindhaga, Longos, Sumenep, Madura. Bos cabe rawet ini
selain menulis puisi, juga guru dan playmaker sepakbola. Sehari-harinya
menghidupkan mimpi-mimpi petani dengan tetap setia membeli cabe petani dan
menjualnya ke kota