Jika
kau cari aku dalam akalmu
Aku
adalah benci
Dan
apabila kau bawa aku ke dalam lingkaran nafsumu
Aku
adalah objek pelampiasan
Tetapi
jika kau temukan aku dalam getar getar budimu
Aku
adalah cinta
Naikkan
terus tensi asmaramu
Pasti
akan kau pahami
Aku
adalah seseorang
Susah
dan senang sebenarnya bukan urusanmu
Karena
tangis dan tawa tak pernah benar benar berada dalam genggaman kuasamu
Begitu
banyak orang ingin sekali tertawa
Namun
entah mengapa tangisnya selalu melampaui segala usahanya
Ada
banyak hal yang tak harus berada dalam kepemilikanmu
Layaknya
bintang bintang yang bisa membinasakanmu andai dalam genggaman tanganmu
Dan
pada kemudian akhirnya
Apa
yang kita impikan kebanyakan hanyalah riak riak ilusi.
2023
Maos jugan: Tahun 2023
Darah,
keringat dan airmata
Siapa
yang tak punya
Mungkin
disuatu titik
Engkau
akan mengingkarinya
Walau
engkau tahu itu adalah perbuatan angkuh
Adalah
tidak fair
Dan
itulah lasan utama mengapa keberdannya sangat dibenci
Darah,
kering dan air mata
Seringkali
terlupa
Saat
manusia merasa diatas segalanya
2023
Maos jugan: Sepak Bola dan Puisi
Ada
banyak hal yang tak perlu dijelaskan
Biar
pengetahuan menggunakan kebebasan meraba raba sesuatunya sesuai jangkauan
penafsiran sampai pada batas kemampuannya
Orang
bodoh akan tetap bodoh selama tidak membuka ruang yang dimilikinya untuk
sekedar ditempati pengetahuan yang ingin tinggal
Ah
itu yang kau kejar
Dan
bukankah hal itu yang tak pernah ku inginkan
Tinggallah
bersama bahagia
Demi
sesuatu yang lebih sedikit merlukan daya
Tapi
Seperti
itu bukan typemu
Maka
bergegaslah berburu keinginan
Nantinya
Engkau
akan memahami apa yang aku maksudkan
2023
Jika
pada akhirnya cinta hanya melahirkan kebencian dan permusuhan
Pasti
ada yang salah diawal proses mekarnya
Mungkin
seringkali yang terbaik sangat tidak menyenangkan
Namun
adakah jalan lain sebagai alternatif yang terasa lebih menyenangkan
Jika
ada
Hidup
akan bergeser kedalam genggaman kita
Dan
bisa jadi keberadaan takdir akan semakin diingkar
2023
Aku
tahu ini senja
Dan
ku fahami tentang pesonanya
Kemudian
setelahnya
Ku
musuki malam yang berhiaskan gemerlapnya
Dan
takkan pernah ku lupakan gulitanya
Serta
tikaman larutnya yang menusuk tulang
Dan
jangan tanyakan kembali tentang rona fajar
Jika
kau tak meragukan kedekatanku bersama embun
Bukankah
engkau sudah tahu apa yang aku tahu tentang nyanyian burung burung didahan
dahan
Ku
harap kau juga harus tahu
Inilah
kehidupan
Rowi El-Hamzi paneka babbar e kampong Gindhaga, Buabu, Disa Longos, kacamadan Gappora, tantona kabupaten Songennep (Sumenep Sumekar). Mon ganeka enggi jellas lakar oreng Madura. Asli. Ta’ usa kobater. Bangaseppona jugan asli oreng Gindhaga. Lalake’ paneka ampon araji (abine) tor ampon gadhuwan potra. Ngabidi sakola’an molae dhari Ibtida’iyah Taufiqurrahman Telenteyan, disa Longos sekitar taon 2000an. Enggi jellas lakar babbar sabellun taon 90an. Salulus dhari Taufiqurrahman, se bakto paneka gi’ sobung sakola’an Madrasah Tsanawiyah, Rowi paneka ngalle ka Kalaba’an Luk-guluk, ka pondhuk salaf. Ajar ngaji, maca ketab koneng, ajar nahwu-sharrof. Sopaja oneng ka mubtada’ ban khobar, nyopre oneng ka se gedda’ ban se jembar.