Lalampan.com.
1444. Kabar reaktifasi yaitu pengakitifan kembali jalur kereta api di madura
merebak akhir-akhir ini, bahkan media-media nasional pun mengabarkan, hingga
ada yang telah memprediksi dana yang akan dihabiskan jika benar-benar akan direalisasikan,
dan tak lupa pula, menjamurnya poster bupati sumenep dengan latar orang-orang
penting (tokoh) di Indonesia saat ini, mulai dari poster Bupati Sumenep
dengan Said Abdullah (DPR RI Dapil Madura, Ketua Banggar), dengan Joko Widodo
(Presiden RI), ada pula dengan Mahfud Md (Menkopolhukam) hingga Sri Mulyani
(Menteri Keuangan). Gambar-gambar itu terpajang di pinggir jalan, ya tentu saja
dipakait di pohonan, ada yang dipaku, ya pokoknya tergangung dipohon itu gambar
Bupati Sumenep, dengan kalimat-kalimat yang menyatakan bahwa tokoh-tokoh
tersebut mendukung Bupati Fauzi dalam mereaktifasi kereta api di Madura, dengan
menggunakan bahasa Madura.
Kereta Api Madura masuk daop (daerah operasioanal VIII) Jawa Timur, ya tentu saja pusatnya di Surabaya. Namu memang tidak terhubung ke Surabaya, rel kereta api tersebut membentang dari Kamal, pelabuhan ujung barat Madura, hingga Pelabuhan Kaleanget di Sumenep. pada masa penjajahan Belanda, rel kereta api ini dibuka pada 1897-1913. Lintasan kereta api di Madura termasuk lintarasan datar. Jika mengacu dalam buku perubahan sosial dalam masyarakat agraris Madura, inilah prediksi jalur kereta api tersebut
Kamal-Bangkalan-Tanah Merah- Blega- Torjun – Sampang – Omben – Pamekasan – Bunder – Pragaan (tapsiun) – Maringan – Kaleanget
Serta
ada jalur melingkar di sisi barat yaitu Kamal-Kwanyar-Tanah Merah-Bangkalan-Kamal