“Musyawarah Para Pencuri” merupakan refkleksi atas
kehidupan masa kini, baik dalam tatanan tradisi budaya, pendidikan, ekonomi dan
keterbelakangan masyarakat pedesaan. Musyawarah para pencuri bukan semata
berikisah soal pencuri dan penculikan, perampok atau perampasan harta benda,
lebih dari itu mengenai bagaimana hak-hak masyarakat yang kerap dikungkung oleh
tradisi -yang kadang kala- memiliki benang merah dengan kehidupan modern.
Misalnya cerita Toya, mengisahkan tentang sosok
santri dan pondok pesantren di Madura. Saat ini tidak sedikit kalangan anak
muda yang sebelumnya cenderung memilih melanjutkan pendidikan di pesantren,
mulai berubah. Pendidikan satu sisi sudah bukan lagi menjadi pilihan utama.
Mereka lebih memilih merantau, bekerja ke berbagai daerah, yang dominan ke Jakarta.
Di sana meyoritas bekerja sebagai penjaga atau pengusaha toko kelontong.
Maos jugan
- Jejak Pejuang Kemerdekaan
- TIDUR SEPERTI MATI
- PERHATIAN ORANG BAWEAN TERHADAP SELAWAT
- Peribahasa Madura, Sanja' Kona
- Rakara (Naskah Lakon, Anwari)
Selain itu, cerpen lain dengan tema perempuan,
pelacuran, pencurian dan tema lokalitas ke-Madura-an lain menjadi bagian tema
yang tidak kalah menarik untuk dibaca..!
Musyawarah Para Pencuri, Karya Mahwi Air Tawar,
diterbitkan oleh Sulur Pustaka Yogyakarta, 2023.
Silahkan pesan buku ini melalui lalampan book store:
https://wa.me/c/6281908071122