puisi Zam’sta: Mengeja Mata Kekasihku

 puisi madura Zam’sta, sastra madura


 

Aku tidak tahu --- bagaimana kusampaikan cintaku

Ketika semua kata-kata bertekuk lutut di bawah rezim perasaanmu yang entah

Sejuta portal kepongahan ditancapkan pada semesta akalmu

yang semakin mengelam

Seolah-olah aku tak perlu belajar tentang kehidupan

karena keghaibanlah yang dianggap segala makna iman

 

 

Nurani ini pun turut terpasung oleh rindu malang itu

Dan membiarkan arogansi waktu yang melintasi sejarah

berlalu begitu saja ke hadirat sunyi (juga kenangan)

 

 

Aku pun berusaha bersimpuh dalam lembah pemujaan

Mabuk diantara bunga-bunga yang dilayangkan doa

para penghamba --- ke hilir angin

Kukemas kata-kata dengan sehelai cahaya bulan

agar langit selalu tersipu di hadapan matahari,--

di hadapan para malaikat, ---atau pun di hadapan dewa-dewa keadilan.

 

 

Tiba-tiba aku lesap dalam kealpaan, sejagad tanda hilang dari nadiku

Tapi, aku harus mencintaimu, ---tetap mencintaimu

memujamu meskipun dalam ketidak-berdayaan

dan (mungkin) kematian

 

 

Melukiskan matamu sebening mentari surga

telingamu menyimpan kabar berkah tentang puisi

idungmu pemilik segala wewangian

mulutmu memancarkan sabda-sabda tentang asmara

 

Ah, betapa cintaku semakin mendalam

nalarku yang bodoh dan lumpuh, tiba-tiba kehilangan tanda dan kata-kata

hingga tak tahu lagi bagaimana cara memuja.

 

 

Chairil Anwar Street, 2020


Maos jugan

 

PERCAKAPAN DINGIN

DI RUANG BACA

 

Angin mengusap ventilasi

bunga bakung

dan sebuah rak tua

 

 

Taman itu beku

dalam anasir

menanggung riwayat

 

Tentang kata-kata

kenapa memar

di pasar-pasar

 

Tentang udara

kenapa cemar

pada tiap debar

 

Suara-suara kecemasan

keganjilan

kegelisahan

 

hanya diam-diam

terpaku

ditelan dingin pintu

 

 

Batuputih, 2019

 

 

 

TENTANG KAMAR

DALAM CERMIN RIASMU

 

 

 

Di ruang yang tak kau tembus

kata menjelma jendela

membingkai kegelisahan

dalam dada

 

 

Cinta dan rindu hanyalah tanda

dari segala yang tak terlukis

tempat menambang segala maksud

 

menjadi pengertian

Garis-garis melintang

terbujur membenteng batas mimpi

dan kesangsian

 

 

 

Berpijar padang-padang ruh

tanpa tuan

gugusan hasrat melebur

ke medan aksara

 

 

Sekeping daun pintu terbuka

di sudut wajahku

menyambut setiap kekasih

pulang ke palung

kehidupan

 

 

 

Batuputih, 2019

 

 

PELAJARAN

DARI RUMPUT

 

Perihal rumput-rumput

di halaman belakang

apa yang dicita-citakan

ia berbunga

meski diam

wajahnya tegar

tanpa gejolak

 

Di atas kering tanah meranggas

ketabahan tak punah-punah

tangkai tegak

tak jua rebah

ia yang tunas-tunas ketenangan

kepadakukah tengah

berguru.

 

 

Batuputih, 2019


Maos jugan

 

HARMONI SAYAP WAKTU

 

Akulah kepak mentari

sayapku lengkung pelangi

membentang

antara gugusan kabut kelam

mata nyalang

dengan kelopak cakrawala

menghalau

pekat kegelapan

 

Akulah kepak mentari

terbang dengan liuk gelombang

antara usia dan bayangan

sinarnya terang

dalam cermin terurai

memantulkan setiap asa

menebar segala rasa

 

 

 

Batuputih, 2019

 

SEHIDANG KEGELISAHAN

 

Sepanjang jalan itu, kubeli hidupku

pada sepiring keabadian

berasa kedamaian

setitik pedas menggoyang lidah puisi

 

Berikan aku hidup selebar nampan jiwaku

sekerat kebebasan yang kau hidang

penuh kenikmatan

dengan aroma menggelora

 

 

Sepanjang jalan itu, langit menabur makna

pada relung-relung dadaku

tentang penantian

tentang pengharapan

atas segala kegelisahan dan kebosanan

 

yang merajam

merongrong dan menghantam dasar perutku

Berikan, berikan aku sehidang kehidupan

pada semangkuk cakrawala

agar mimpi bertandang dan waktu terus bergulir

agar sukmaku tak selalu kenyang

dengan rindu tanpa ujung

 

 

 

Batuputih, 2019

 

Zam’sta adalah pria kelahiran Batuputih, Sumenep Madura. Pria yang biasa disebut Zam ini perna melanglangbuana hingga Daerah Istimewa Yogyakarta, dalam upaya menyelesaikan studi strata satu namun apalah daya, tak semua perjuangan berakhir indah, kini memilih menetap di Batuputih bersama Lesbumi dan komunitas Sastra lainnya.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak