Di Laut Kepasrahan
Coba bayangkan
Kala
dirimu tak bisa membenci siapapun
Tak
bisa membenci apapun
Tak
bisa membenci kejadian seperti apapun
Tak
bisa membenci perlakuan seperti apapun
Tak
bisa membenci perkataan seperti apapun
Saat
itu
Hatimu
telah dipenuhi dengan rasa cinta
Cinta
yang tak terpengaruh apapun
Layaknya
mereka mereka para kekasih tuhan
Ketika
kebencian telah tercabut dari dalam hati
Maka
siapapun takkan bisa melukai rasa hati
Perkataan
segetir apapun
Perlakuan
sekejam apapun bukan lagi sesuatu
1445, Longos Madura
Maos Jugan
- Carpan: Guru Alip
- Naskah Lakon: Equilibrium
- Ada yang Lebih Candu: Ngemis
- Jalan Terjal Kegalauan Umat Manusia
II
Banyak
orang cerita tasawuf tapi hidupnya tidak bertasawuf, banyak orang bicara
filsafat tapi hidupnya tidak berfilsafat, dan banyak juga orang seniman tetapi
hidupnya tak berkesenian
Obyektif
itu sulit, tidak mudah dan hampir tidak mungkin karena adanya ego diri yang
melekat dan mengikat kuat dalam mindset dan pikiran.
Dari
sinilah munculnya sikap kultus dan kefanatikan itu yang akhirnya justru membuat
orang semakin tidak pernah bisa obyektif.
Segala
sesuatu dilakukan sebagai pembelaan itu justru dengan sadar bukan karena tidak
sadar seperti yang sering orang katakan, sebab semua orang tau bahwa Tuhan itu
maha Tau.
Semua
orang beragama meskinya tau dan pasti sadar itu. Tapi karena ada ego pikiran yang
sudah melekat akhirnya mencari pembenaran.
Segala
pengetahuan dari akal dan pikiran akan bekerja sesuai dengan kepentingan
pemikirnya
Makanya
bicara obyektif itu tidak mudah, sulit sekali, karena melepaskan kepentingannya
itu sungguh sangat tidak mudah sekali, hari ini.
Selalu
ada kepentingan dibalik segala bentuk type dan jenis kepribadian dalam
kehidupan.
!445,
Longos Madura
Rowi El-Hamzi adalah pria yang istiqomah menulis puisi