lalampan.com. 1445. Pada bulan Robiul Awal yang juga dikenal dengan bulan Maulid, serta ada banyak yang bilang “molodan” seluruh manusia yang jatuh cinta pada Nabi Muhammad, ingin merasakan syafaatnya, mengharapkan syafaatnya merayakan Maulidur Rasul, yakni memperingati kelahiran Nabi Muhammad pada tanggal 12 Robiul Awal, tahun ini terjadi pada hari Rabu, 27 September 2023, ada pula yang bilang hari kamis, ada pula yang bilang hari Selasanya. Orang-orang merayakan Maulid Nabi selama bulan maulid, ada yang sudah bermaulid pada tanggal 1 Rabiul Awal. Perayaan ini memang tidak harus tepat pada tanggal 12 nya, tanggal 12 Rabiul Awal disebut sebagai Maulid Agung (Molot Agung).
Seluruh masjid dan mushallah yang jamaahnya mengharapkan syafaat Nabi, merayakan Maulid dengan penuh kegembiraan, tak pernah merasa bersalah, tanpa merasa perlu mencari dalil ataupun ayat-ayat tentang dibolehkan atau justru dilarangnya maulid nabi, sebab cinta tidak membutuhkan. Orang jatuh cinta kok ditanyain dalilnya.
Maos jugan
Sebagaimana masyarakat yang jatuh cinta pada Nabi
Muhammad, Masyarakat Palalangan Karduluk juga merayakan maulid Nabi yang
diselenggarakan setiap tahunnya, pelaksananya adalah takmir masjid Al-Ali
Palalangan, tahun ini (1445/2023) dilaksanakan pada tanggal Rabiul Awal 1445 (05
Oktober 2023), bertempat di sisi selatan Masjid Al-Ali dengan menghadirkan
muballigh atau penceramah: Habib Abdul Qodir Bin Zaid Ba’abud.
Di malam itu Habib Adul Qodir mengisi di dua acara
yang cukup berdekatan, masih dalam satu desa. Sungguh luar biasa. seperti pada
acara-acara yang lain, habib memberikan ceramah agama, lalu memberikan
pertanyaan kepada seluruh jamaah, mereka yang bisa menjawab, akan mendapatkan
hadiah, berupa air ataupun kado-kado yang tersedia, hingga surban beliau pun
jadi hadiah.
Di malam itu, Habib menjelaskan salah satu cara
mencintai Nabi adalah mengetahui sejarah kehidupan Nabi Muhammad, cinta kepada
Nabi, tapi tidak tahu pada Nabi sama sekali itu omong kosong. seperti jika
antum semua, ngefans pada salah satu artis, seluruhnya diketahui, mulai dari
kapan makan, kapan lahir, kehidupan masa kecil diketahui, lahir dimana, siapa
ibunya, sekarang bagaimana, update terus. itu anda/sampeyan lakukan untuk idol
anda. sampeyan paham betul pada idola anda. Pada Nabi Muhammad, hanya tahu
sedikit, kapan nabi berperang, mengapa berperang, kalah berapa kali, menang
berapa kali, semuanya diketahui. Begitu Tutur Habib.
Maos jugan
- Nyamana Pesse e Bahasa Madura
- Nyamana Budhu’na Keban
- Okara Kakanten Basa Madura
- Oca’ Bakal dhalem Basa Madura
Jika dimaknai secara lebih mendalam, Habib Habib
Abdul Qodir Bin Zaid Ba’abud menganjurkan untuk mengembangkan literasi,
pengetahun tentang sejarah Nabi lebih diperkuat, orang-orang non muslim,
peneliti-peneliti dari berbagai negara telah meneliti dan menyatakan bahwa
kehidupan suatu negara yang dipimpin oleh Muhammad SAW pada zaman itu telah
menunjukan kehidupan yang demokratis, bahkan kehidupan demokratis itu telah
melampaui zamannya. Hal ini dalam rangka menjelaskan kehiduapn masyarakat
agamis di Mekkah pada waktu itu, masyarakat Non-Muslim yang tidak mengganggu,
tidak ada niatan untuk membunuh orang islam, diberi kebebasan hidup,
mendapatkan kelayakan hidup sebagaimana mestinya sebagaimana peraturan yang
ada.