lalampan.com. Energi adalah kekuatan & kemampuan
untuk melakukan sesuatu. hal-hal yang bisa menunjang dalam kehidupan untuk
bertahan hidup. Nah dalam hal ini, karena kita membicarakan inspirasi beserta
hal-hal lainnya, dibutuhkanlah yang namanya energi sebagai basis paling
mendasar agar kita bisa bertahan hidup, ya kita meskipun tidak mencari energi
dan sumber energi, kita memang pasti tetap hidup selama kita belum wafat. Kita
sebagai pemuda, ini ada beberapa yang sudah sepuh, ampun puh, sepuh, wkwkwkw.
Pasti ingin mendapatkan kehidupan yang wah, mewah, sukses dan sukses banget kan
seperti itu. Kata anak-anak zaman sekarang, Gen Z (dibaca gen jet),
dalam upaya menuju sukses itu, kita membutuhkan energi, kira-kira apa nich ye
sumber energinya agar kita bisa sampai bisa begitu.
Tentu kalian tahu pohon kan, yang terdiri dari akar,
batang pohon, cabang, dahan, daun, bunga dan buah. Terkadang, buah itu
tidak jauh dari pohonnya. Ada pula setelah ia mateng, terbawa oleh sesuatu yang
membuatnya jauh dari pohonnya. seperti buah mangga misalnya, yang dijual ke
pasar bebas, super market, sudah mateng, dibungkus rapi, tentu saja menggiurkan
bukan, tapi ia berjauhan dari pohonnya, seperti halnya dengan buah kelapa, yang
sangat istimewa, seperti kopyor, powan, kebanyakan dijual, tidak dinikmati
sendiri. Susah-susah kita namen, eh dinikmati orang lain. Tentu saja buah tidak
pernah tahu bagaimana perjuangan akar.
Maos jugan
- Okara Kakanten Basa Madura
- Mertè Bhâsa Lèbât Karya Sastra
- Nice Girl Syndrome; Penyakit Psikis Remaja
- Ibu; Madrasatul 'Ula Seorang Anak
- KEHEBATAN PAK HAMKA DALAM PENJARA
Saya hanya akan memberi tahu bahwa ada dua sumber
energi yang menginspirasi saya, secara umum, ya namun selain itu banyak sekali
orang-orang yang menginspirasi mulai dari guru-guru, para kiai waktu di pondok
pesantren, tokoh-tokoh besar, seperti Bung Karno, Nabi Muhammad SAW, Karl Marx,
Ibnu Sina, serta beragam ilmuan lainnya, kan. selain, itu ada hal yang paling
mendasar, yakni kesadaran bahwa kita membutuhkan energi untuk hidup. Pohon atau
tumbuhan, jika saya amati dia mencari/bergerak ke dua arah, ke atas dan ke bawah.
Akar mencari sumber air, daun (popos) mencari sumber cahaya.
Daun paling ujung, tunas (popos) itu selalu bergerak
ke atas, sebenarnya tidak hanya ke atas, ia selalu mencari sumber cahaya,
cobaha kalian perhatikan tumbuhan yang merambat (larbat), seperti pohon sirih,
itu meskipun ditanam di pot, kemudian jauh dari sinar matahari, ia selalu
bergerak ke arah sumber cahaya, ada yang meliut ke sana kemari, itu tiada lain
dalam upaya mencari cumber cahaya. Apa fungsinya cahaya terhadap tumbuhan?
hehehe ini memang pelajaran biologi, kehidupan ya, cahaya berfungsi sebagai
sumber energi, tumbuhan yang mendapatkan cahaya matahari yang maksimal,
sempurna, pertumbuhannya menjadi baik, ini baru dari sisi cahaya (matahari) ya,
belum berbicara akar yang mencari sumber air.
Jika dilihat secara sederhana, pergerakan tunas,
daun, menuju proses terjadinya bunga, itu tidak begitu sulit, tidak banyak
hambatan lah kira-kira ya, artinya untuk mendapatkan sumber energi dari cahaya
matahari itu tidak begitu sulit. itu menurut perkiraan saya, tapi tidak tahu
kan apa yang ada dalam pikiran daun, mungkin saja menurut daun, menurut tunas,
itu membutuhkan perjuangan yang besar, membutuhkan effort yang besar.
berbeda jauh kan dengan apa yang harus dilakukan
oleh akar. Ramo’. Anda pasti membayangkan bagaimana rasanya menjadi akar,
berada dalam tanah, terpendam, harus mencari sumber air, meresap semua air yang
ada di sekitarnya, dikonsumsi, dicerna lalu dikirim ke batang pohon, ke daun,
tunas agar segera bisa menghadirkan bunga dan buah, eits. Tidak semudah itu
ferguso. Jalan terjal nan berliku harus dialami oleh akar yang berada dalam
lorong gelap. Ingat. ini hanya dalam pandangan saya. Akar harus berjumpa dengan
batu, bebatuan, kerikil, hewan buas, bahkan kadang juga harus dipotong oleh
manusia itu, kan. dicerca dan lain sebagainya. batu-batu itu menjadi cobaan
yang cukup dahsyat. Akar itu harus menempuh perjalanan panjang dan melelahkan.
berdarah-darah. Bercucuran keringat asin (perna arassae? dina ja’ nya’-tanya’an).
Maos jugan
- Belajar Bisikan Tanah
- Susah Sinyal dan Pemain Bola
- Matroni Musèrang, Nyalalat ka Tana Manca
- Petani Tembakau yang Jago Mendalang
- Lukman: Ngaronge Sagara Madura
Itulah perjuangan akar, yang penuh dengan lika-liku,
harus menancap ke dalam tanah, agar pohon bisa menjadi kokoh, pohon-pohon
besar, itu juga memiliki akar-akar yang besar, sehingga ketika diterpa oleh
angin, baday, ya tidak tumbang, karena semakin besar dan semakin tinggi pohon,
perjumpaan dengan angin juga semakin besar. kalau seperti rumputan yang segede
itu juga cobaannya iya kan. Untuk menjadi tinggi, besar dan berpengaruh ya
membutuhkan perjuangan besar, energi yang besar, cobaan dan cucuran air mata
yang besar pula.
ingat, jangan jadi generasi stroberri: enak
dipandang (enak juga dimakan, tapi) sekalinya jatuh langsung hancur!!!