Terang
Ramadhan Menyambut Cahaya Suci
Di
malam yang sunyi, bulan mulai menyapa
Ramadhan
datang membawa berkah nan Tulus
Hati
yang lapang merenungi Rahmat yang ada
Dalam
doa dan ibadah, terukir keindahan suci
Dalam
rembulan yang berseri,
jiwa
berserah diri menyambut cahaya suci, memancar dari langit
Mengalir
kasih dari sang pencipta yang Esa
Dalam
bulan Ramadhan, cinta-Nya mengalir tiada henti
Dengan
puasa dan zikir, kita bersatu dalam iman
Menyucikan
hati, menjauhi segala dusta
Berkarya
dengan tulus, berbagi dengan ikhlas
Ramadhan
mengajar, arti sejati dari cinta kasih
Oh
bulan suci, dengan engkau kami bersujud
Mengharap
rida-nya, dalam setiap detik dan hembus
Semoga
Ramadhan membawa berkah abadi
Menyinari
langkah, menuju ke surga yang jadi impian
lentera
malam
Aku
saat ini, seperti sembunyi di balik tilam
Aku
sesak Kalam yang terpendam begitu dalam terlalu dalam dan meram dalam diam
Aku
karam dalam kenangan, harapan dan mimpi-mimpi malam semua ingin kuungkap agar
hidup tak lagi tenggelam agar asa ini selalu pagi, bukan lagi senja yang
temaram
Tapi
engkau segera berjalan bersama purnama malam tak ada yang cepat atau lambat
saat udara hening dan diam
Yang
ada hanya sepi, senyap dan padam
Selamat
jalan, wahai yang tak lelah membangunkan malam...
Selamat
jalan, wahai lentera yang menyinari hati yang kelam
Engkaulah
salam
Hanya
darimu segala salam
Hanya
kepadamu akan kembali segala salam...
Maka
hidupkan ia dalam salam
Tempatkan
ia dalam bahagia penuh salam.
Maos jugan
- Parebasan Madura ban Contona
- Bakto Hakim Maso' Penjara
- Carpan: Ji Mat
- Nyapa Oreng Aroko'
- Kamus bahasa Madura
Sungai
Sumber Desa Batang-Batang Laok
Di
sebuah sungai,
Dongeng
panjang dimandikan,
Tak
ada sabun,
Melati
melintas sesekali,
Sekuntum
mawar, jarang tertebar.
Di
sebuah sungai,
Tatapannya
hanyut,
Mengaliri
apa saja yang putus asa, aku diam,
Tak
sangka bisu sepanjang itu.
Ialah
sebuah sungai,
Yang mengalir dari mata para petani, mesti kita hentikan.
*Nailussururi adalah Warga Batang-Batang Laok, Sumenep Madura.