Rumah
Luka
aku
selalu ingin pulang
tapi
seringkali ditampar kenyataan
di
mana tempat untukku pulang
pulang
hanya untuk singgah sebentar
bagiku
rumah hanya tempat trauma, luka
di
sana mentalku hancur
bagiku
rumah hanyalah tempat tidur
sebagai
ganti mentalku yang dibantai, habis-habisan
Batang-Batang,
21 Agustus 2024
Maos jugan
- Oca' se aguna'agi akantha tor parsasat
- Oca’ Pangalemma Anggota Badan
- Paparegan Madura
- Rèng Binè’ Ḍâlem Kepkeppan Jhâman
- Gadis itu Memilih Pergi ke Jakarta
Kisah
Luka Dan Doa
meski
hidup ini serasa kosong dan pilu
kaki
tetap dipaksa melangkah dan merangkak di atas ribuan dusta
ada
kisah yang tak dapat ditebak
dipaksa
melangkah
meski
realitas tak pasti indah
selalu
ada yang membuat kita patah
bertahan
dengan diri yang rapuh
mencoba
beradaptasi atau kita yang mati
tertawa
bersama tangis dan air mata
berteriak
tanpa suara
kadang
aku heran
aku
selalu ada di saat mereka luka
yang
mendengarkan tapi tak pernah didengar
yang
selalu mencari tapi tak pernah dicari
aku
menemani
tapi
aku sendiri beku tak beranjak dari sepi
aku
terlalu mencintai orang lain
hingga
tak bisa mencintai diri sendiri
untuk
apa hidup?
jika
diri ini seperti mati berkali-kali
Tuhan
Engkau
lebih tahu kapan harus membantuku
namun
jika hal itu berkenan
bolehkah
mengabulkan doaku?
meminta
tenang yang hampir aku panjatkan setiap malam
Batang-Batang,
05 Agustus 2024
Pengkhianat
kepada
siapa aku akan bercerita?
sedangkan
yang aku percaya saja sudah susah
senang
akan kebaikannya
benci
akan pengkhianatannya
entah
apa yang kurang dari diriku
hingga
terlintas di benaknya mengkhianati
seperti
penjilat yang pasti berkhianat
jika
tetap seperti ini
persahabatan
akan pudar dan sirna
karena
sifat yang tak dapat diubah
Batang-Batang,
05 Agustus 2024
Si
Buruk Rupa
Si
Buruk Rupa yang ingin tampil sempurna
melawan
jahatnya omongan pendusta
selalu
berusaha tampil cantik dengan pesona
kata
mereka wajahku tak dirawat
jerawat
yang tumbuh
selalu
dicaci maki tanpa belas kasih
rupaku
tak membuatku minder
hanya
perkataan mereka yang tampak paling sempurna
entah
apa yang mereka pikirkan
hingga
melupakan bahwa mereka juga segumpal tanah yang ditiupi ruh
mulut
mereka seperti anjing kelaparan
menggonggong
mengaung dengan keras
jika
bisa meminta
Si
Buruk Rupa juga ingin terlahir sempurna
cantik
penuh pesona
Batang-Batang, 05 Agustus 2024
Maos jugan
- Mulut Orang dan Ucapan Neng Fai
- Puisi-Puisi Jufri Zaituna
- Mendalami Ketubuhan dan Kebutuhannya
- Peribahasa Madura, Sanja' Kona
- Konsonan Alos & Dhammang
Mengikhlaskan?
pengkhianat
yang tak layak dapat tempat terhormat
berbulan-bulan
lamanya
nama
itu masih melekat di hati
sudah
dipaksa lupa
pasti
ada alasan untuk teringat
setelah
usaha melupakannya
tentangnya
masih di relung dada
ingin
berdampingan denganmu itulah yang aku impikan
bersama
denganmu itulah yang aku aminkan
berbulan-bulan
lamanya
nama
itu masih melekat di hati
sudah
dipaksa lupa
pasti
ada alasan untuk teringat
setelah
usaha melupakannya
tentangnya
masih di relung dada
ingin
berdampingan denganmu itulah yang aku impikan
bersama
denganmu itulah yang aku aminkan
kau
yang ingin aku ajak segalanya
ternyata
tak mampu melawan badai
mengenalmu
bukanlah hal buruk
namun
menjadi pelajar terhebat untukku
hari
itu aku yang seperti tak sanggup menampung luka
sedangkan
engkau merayakan cinta barunya
kata
orang ikhlas paling menenangkan
tapi
apa
arti mengikhlaskan?
apakah
tentangmu itu aku tak pantas tahu lagi?
apakah
jika merindukanmu aku tak pantas menangisinya lagi?
Batang-Batang,
11 Agustus 2024
*Atiqotul
Farhah lahir di Desa Batang-Batang Laok. Alumni SMP Nurul Jadid dan saat ini
sedang menempuh pendidikan di MA Miftahul Ulum.