Lalampan.com. 1446. Hari ini kita menyaksikan di berbagai media sosial, bahwa siswa SMP yang tidak bisa membaca, silahkan kalian baca sendiri, cari sendiri berita itu. SUNGGUH SANGAT MIRIS, SANGAT MEMPERIHATINKAN. Selain kabar dari berbagai media sosial tentang banyak anak SMP yang tidak bisa membaca, ada pula yang tidak mengetahui kepanjangan dari DPR, MPR, tidak mengetahui ketika ditanya, Jakarta masuk provinsi apa? Ibukota Indonesia dimana, kurang begitu tahu untuk sekedar menyebutkan nama-nama negara Eropa dan lain-lainnya. Memang cukup meresahkan. Ada pengetahuan-pengetahuan dasar yang seharusnya menjadi pembiasaan, namun semua jadi boomerang. Sangat wajar bila budaya literasi kita sangat rendah.
Apakah ini pengaruh sistem Pendidikan kita, jika kita
lihat sistem Pendidikan sekarang ini yaitu Kurikulum Merdeka, nampaknya
seakan-akan memberikan gambaran gaya baru, namun apakah hasilnya sesuai dengan
apa yang diharapkan? Saya sendiri bukan pengamat Pendidikan, namun melihat
kondisi sekarang ini, saya cukup miris, tidak bisa baca, tidak bisa menemukan
data sederhana dalam sebuat teks, dan beragam persoalan lainnya. Hal sederhana
yang cukup jadi sorotan adalah tiadanya dalam hal peringkatan dalam kelas, kelayakan
naik atau tidaknya setiap kelas. Hal ini membuat para orang tua lepas tangan.
Orang tua tidak lagi merasa malu jika putra-putrinya
tidak naik kelas, karena sudah ada kelayakan naik atau tidak naik kelas. Efeknya
apa, akhirnya orang tua membiarkan anaknya, yang penting anak berangkat
sekolah, bisa baca atau tidak, tidak urus. Bisa jadi hal ini juga karena
sekolah yang rebutan murid(?). tentu saja ini akan persoalan yang berantai yang
seharusnya diselesaikan satu-persatu, belum lagi bicara gaji/kesejahteraan guru
beserta seabrek persoalan yang melingkupinya.
Kita adalah negara kepulauan, negara Maritim. 280 juga penduduk, bukan main. Buta huruf sekarang bukan sebatas tidak tahu pada huruf-huruf, namun juga tidak memahami apa yang terkandung dalam kalimat tersebut. Sungguh sangat mengerikan. Saya sempat berpikir bahwa Pendidikan kita seharusnya dipasrahkan pada masing-masing daerah, tape pemerintah setempat seperti lepas tangan. Saya masih mendengar, banyak Gedung sekolah yang hampir seharusnya diperbaiki, malah tertunda-tunda dalam waktu cukup lama. Terutama yang SMP sederajat, SDN sederajat. Sungguh miris. Mari kita Bersatu, untuk membuat siswa-siswi kita belajar lebih rajin dan belajar lebih maksimal. SEMANGAT PARA GURU yang SUKWAN.