Bincang Buku & Ajamo Pangaterro

Bincang Buku & Ajamo Pangaterro, sastrawan madura, lesbumi pcnu sumenep, lesbumi mwcnu pragaan, gerakan kebudayaan sumenep, gerakan literasi kecamatan pragaan


Pragaan. 1446. Pada tanggal 03 Januari 2025, Lembaga Seni Budaya Muslim Indonesia menyelenggarakan Bincang Buku “Tirakat Jalanan, Bahagia di Jalan Raya.” Kegiatan ini diprakarsai oleh Ra Fatih yang merupakan pengurus MWCNU Pragaan, mengajak berkegiatan bersama Lesbumi, sebab salah satu program kerja Lesbumi adalah Bedah Buku (Rencananya dua kali dalam setahun).

Kegiatan bincang buku pun dimulai dengan terlebih bertawassul kepada para masyaikh Nahdlatul Ulama, disusul dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Mars Subbanol Waton. Sebelum menuju acara inti, yaitu bincang buku, terlebih dahulu mendapat hiburan dari Musisi Pragaan yaitu K. Tirmidzi Jaka.

Maos jugan

Bincang buku diawali dengan memperkenalkan biografi K.M Faizi yang merupakan penulis buku yang sangat produktif. Moderator pun memasrahkan kepada K.M Faizi untuk mengupas dan menyampaikan point-point penting serta tips-tips dalam menempuh perjalanan yang menggunakan angkutan umum. Beliau telah bepergian dengan bis dalam jarak tempuh yang cukup jauh, mulai dari Sabang hingga Madura, NTB dan NTT, Sulawesi dan semua itu dilalui dengan angkutan umum.

Beliau menuturkan bahwa dirinya telah melakukan penelitian melalui buku Atlas, sejak tahun 2010an, melihat jalur-jalur darat melalui peta Atlas tersebut. Menurutnya Trayek Sumenep-Surabaya merupakan yang paling ramai, karena hampir 24 jam bis, trayek Sumenep-Surabaya ada terus, bahkan menurut beliau ada 26 jam. Kapanpun anda mau menuju Surabaya, pasti ada bisnya, beda dengan beberapa daerah, yang pemberangkatannya hanya sekali, bisa hanya jam 08.00 pagi. Kalau telat datang ke terminal, ya harus menunggu keesokan harinya lagi.

Selain itu, buku mengupas secara lebih konfrehensif tentang akhlaqul karimah di jalan raya, di jalan umum, ada yang tiba-tiba parkir di pinggir jalan, lampu belakang yang tidak menyala, dan berbagai kesemrautan lain yang menyesaki jalanan. Belum lagi pejalan kaki yang semakin tersisih, serta angkutan umum (transportasi public) yang belum memadai.

Pasca penyampaian tersebut, Sangat Mahendra bertanya (Seniman Jawa Timur, Anggota Lesbumi PCNU Sumenep), apa jamonya, kenapa stamina tetap terjaga. Mendapat jawaban seperti itu, beliau kembali bercerita seorang yang menjaga toko yang nyaris terjaga hampir 24 jam, terkadang hanya tidur satu jam. Hal itu membuat K.M Faizi penasaran, beliau bertanya apa jamunya. Ia pun menjawab. “Pangaterro.” (Keinginan Yang Bear).


Maos jugan

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak