PUISI-PUISI AMINATUL HASANAH

PUISI-PUISI AMINATUL HASANAH



SUASANA PEKAT DI BALIK KEHIDUPAN

 

 

Di antara tinta yang pekat

aku terngiang pada suasana

yang himbau akankah kehidupan

yang tak tau itu akan lama atau hanya singgah

 

Yang setia menemani walau itu hanya sebatas kata,

hingga terpotonglah di balik pelukan peta.

 

 

Pangabasen 30-11-2024

 

 

SERPIHAN KATA MELUKIS GELISAH

 

Serpihan kata itu tak pudar

dari pikiran yang tak berpesan

pada langit berhias

 

Dan

senyumnya  melukiskan keindahan

pada tetesan manjanya

yang meng-arungi berbagai tempat

 

Saat itu seseorang mencariku

dengan gelisahnya yang tak bergiliran.

 

 

Pangabasen 29-11-2024

Maos jugan

 

KATA DENGAN KISAH KITA

 

 

Diriku memotret kata-kata

dengan pantai bermanja

mengharumi lukisan kita

 

Pada jejak bambu delima

yang melanda dengan kisah

yang berbua tua

 

 

Pangabasen 26-10-2024

 

 

HUJAN PERLAHAN MENDAYUNG RINDU

 

 

Biarlah berdentang hujan itu

dengan bengis suaranya

yang beraksara dengan tangisan

 

Badanku semula menggigil

dengan terhantamnya sebab gelisah

 

oleh itu, aku perlahan titipkan doa

pada mendayungnya rindu

 

Yang bersyair dengan lagu

dingin yang membunuh.

 

 

Pangabasen 23-11-2024

 

 

TERDIAM DI BERANDA KERTASKU

 

 

Terdiam dalam hangatnya kata

yang memata-matai keadaan

dengan tatapan muka yang suram

 

Hingga tenggelam dalam dialog

tak bernyawa,hangat itu bertamu

di beranda kertasku

 

Dan menyampaikan nama

dengan meringkuk lesuh.

 

 

 

Pangabasen 22-11-2024

 

*Aminatul Hasanah, penyair kelahiran Sumenep, Madura. Puisi-Puisinya dimuat di beberapa

media dan buku antologi. Diundang ke acara Jambore Sastra Asia Tenggara (JSAT) di

Banyuwangi 2024. Kini ia aktif di Sanggar 7 Kejora Al-Huda Gapura, Sumenep


Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak